Tokoh-tokoh Filsafat yunani kuno
Beserta Pemikirannya
Pada Umumnya pemikiran teoritis
it memiliki kaitan yang erat dengan lingkungan tempat pemikiran itu dilakukan dan pemikiran
teoritis itu permulaan lahirnya filsafat di Yunani pada abad ke-6 sebelum
masehi da Yunani merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh dan pada
zaman itu lahirlah para pemikir yang mengarah dan menyebabkan filsafat itu
dilahirkan. Cirri-ciri umum filsafat Yunani adalah rasionalisme. Rasionalisme
Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sophis untuk melihat
rasionalisme sofis perlu dipahami lebih terdahulu latar belakangnya. Latar
belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya.
Pada bab selanjutnya penulis akan
membahas tentang filsafat pra Socrates dan tokoh-tokoh filsafat Yunani kuno
beserta pemikirannya. Filsafat Pra Socrates adalah filsafat yang dilahirkan
karena kemenangan akal asas atas dongeng atau mite-mite yang diterima dari
agama yang memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu.
Dan filsafat pra Socrates ditandai usaha mencari asal (asas) segala sesuatu (arche) tidakkah dibalik keanekaragaman realitas di alam semesta itu hanya satu azas? Thales mengusulkan air, Anaximandros: yang tak terbatas, Anaximenes: api-udara-tanah-air, Pythagoras dikenal oleh sekolah yang didirikannya untuk merenungkan hal itu. Herakleitos mengajar bahwa segala Sesuatu mengalir
A. Masa Pemikiran Filsafat pra-Socrates
Dan filsafat pra Socrates ditandai usaha mencari asal (asas) segala sesuatu (arche) tidakkah dibalik keanekaragaman realitas di alam semesta itu hanya satu azas? Thales mengusulkan air, Anaximandros: yang tak terbatas, Anaximenes: api-udara-tanah-air, Pythagoras dikenal oleh sekolah yang didirikannya untuk merenungkan hal itu. Herakleitos mengajar bahwa segala Sesuatu mengalir
A. Masa Pemikiran Filsafat pra-Socrates
Filsafat Pra Socrates adalah
filsafat yang dilahirkan karena kemenangan akal atas dongeng atau mite-mite
yang diterima dari agama yang memberitahukan tentang asal muasal segala
sesuatu. Baik dunia maupun manusia para pemikir atau ahli filsafat yang disebut
orang bijak yang mencari-cari jawabannya sebagai akibat terjadinya alam semesta
beserta isinya tersebut. Sedangkan arti filsafat itu sendiri berasal dari
bahasa Yunani yaitu philosophia artinya bijaksana/pemikir yang menyelidiki
tentang kebenaran-kebenaran yang sebenarnya untuk menyangkal dongeng-dongeng
ataui mite-mite yang diterima dari agama.
Pemikiran filusuf inilah yang
memberikan asal muasal segala sesuatu baik dunia maupun manusia yang menyebablan
akal manusia tidak puas dengan keterangan dongeng atau mite-mite tersebut
dengan dimulai oleh akal manusia untuk mencari-cari dengan akalnya dari mana
asal alam semesta yang menakjubkan itu.
Mite-mite tentang pelangi atau bianglala adalah tempat para bidadari turun dari surge, mite ini disanggah oleh Xenophanes bahwa “pelangi adalah awan” dan pendapat Anaxagoras bahwa pelangi adalah pemantulan matahari pada awan (pendapat ini adalah pendapat pemikir yang menggunakan akal).
Mite-mite tentang pelangi atau bianglala adalah tempat para bidadari turun dari surge, mite ini disanggah oleh Xenophanes bahwa “pelangi adalah awan” dan pendapat Anaxagoras bahwa pelangi adalah pemantulan matahari pada awan (pendapat ini adalah pendapat pemikir yang menggunakan akal).
Dimana pendekatan yang rasional
demikian menghasilkan suatu pendapat yang dikontrol, dapat diteliti oleh akal
dan dapat diperdebatkan kebenarannya. Para pemikir filsafat yang pertama hidup
dimiletos kira-kira pada abadke 6 SM, dimana pada abad tersebut pemikiran
mereka disimpulkan dari potongan-potongan yang diberitakan oleh manusia
dikemudian hari atau zaman.
Dan dapat dikatakan bahwa mereka adalah filsafat alam artinya para ahli fikir yang menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan yang menjadi sasaran para ahli filsafat teresbut (obyek pemikirannya adalah alam semesta).
Dan dapat dikatakan bahwa mereka adalah filsafat alam artinya para ahli fikir yang menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan yang menjadi sasaran para ahli filsafat teresbut (obyek pemikirannya adalah alam semesta).
Tujuan filosofi mereka adalah
memikirkan soal alam besar dari mana terjadinya alam itulah yang menjadi
sentral persoalan bagi mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran
yang sangat majuu, rasioanl dan radikal. Sebab pada waktu itu kebanyakan orang
menerima begitu saja keadaan alam seperti apa yang dapat ditangkap dengan
indranya, tanpa mempersoalkannya lebih jauh. Sedang dilain pihak orang cukup
puas menerima keterangan tentang kejadian alam dari cerita nenek moyang.
B. Beberapa Tokoh Filsafat Yunani Para filosof itu tergolong dalam filosof alam. Para filosof alam tersebut tidak mempercayai cerita-cerita yang demikian dan menganggapnya sebagai takhayul yang tidak masuk akal, karena itulah mereka berusaha untik mendapatkan keterangan tentang inti dasar alam itu dari daya pikirnya sendiri, maka mereka pantas mendapat sebutan sebagai pemikir yang radikal karena pemikiran mereka sampai pada akar (radik=akar) dari alam yang dipersoalkan.
B. Beberapa Tokoh Filsafat Yunani Para filosof itu tergolong dalam filosof alam. Para filosof alam tersebut tidak mempercayai cerita-cerita yang demikian dan menganggapnya sebagai takhayul yang tidak masuk akal, karena itulah mereka berusaha untik mendapatkan keterangan tentang inti dasar alam itu dari daya pikirnya sendiri, maka mereka pantas mendapat sebutan sebagai pemikir yang radikal karena pemikiran mereka sampai pada akar (radik=akar) dari alam yang dipersoalkan.
a) Thales
(625-545 SM)
Thales adalah seorang saudagar
yang banyak berlayar ke negeri Mesir, ia juga seorang ahli politik yang
terkenal di Miletos saat itu masih ada kesempatan baginya untuk mempelajari
ilmu matematik dan astronomi. Ada yagn mengatakan bahwa Thales mempergunakan
kepintarannya itu sebagai ahli nujum. Karena pada suatu waktu ia pernah
meramalkan aka nada gerhana matahari pada bulan itu dan tahun itu dan ramalan
itu benar. Hal itu menyatakan bahwa ia mengetahui ilmu matematik orang
Babilonia yang sangat tersohor pada waktu itu.
Dengan jala berfikir Thales
mendapat keputusan tentang soal besar yang senantiasa mengikat perhatian; apa
asal alam itu? Apa yang menjadi sebab penghabisan dari segala yang ada?
Berdasarkan pengalamannya sehari-hari dijadikanlah pikirannya untuk menyusun
bangun alam sebagai orang pesisir ia dapat melihat bahwa air laut menjadi smber
hidup. Thales pula kemegahan air laut yang menjadikan ia takjub. Demikianlah
laut meyebarkan bibit seluruh dunia yang menjadi dasar penghidupan. Pandangan
pikirannya menyatukan semua pada air.
b)
Anaximandros (640-547)
Anaximandros adalah salah satu
murid Thales. Anaximandros adalah seorang ahli astronomi dan ilmu bumi.
Meskipun oa murid Thales namun ia mempunyai prinsip dasar alam satu akan tetapi
bukanlah dari jenis benda alam seperti air sebagai mana yang dikatakan oleh
gurunya.
Prinsip dasar alam haruslah dari jenis yang tak terhuitung dan tak terbatas yang oleh dia disebut Apeiron yaitu zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan tidak dapat dirupakan tidak ada persamaannya dengan apapun. Meskipun tentang teori asalm kejadian alam tidak begitu jelas namun dia adalah seorang yang cakap dan cerdas dia tidak mengenal ajaran Islam atau yang lainnya.
c) Anaximenes (585-494 SM)
Prinsip dasar alam haruslah dari jenis yang tak terhuitung dan tak terbatas yang oleh dia disebut Apeiron yaitu zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan tidak dapat dirupakan tidak ada persamaannya dengan apapun. Meskipun tentang teori asalm kejadian alam tidak begitu jelas namun dia adalah seorang yang cakap dan cerdas dia tidak mengenal ajaran Islam atau yang lainnya.
c) Anaximenes (585-494 SM)
Menurut Anaximenes prinsip yang
merupakan asal usul segala sesuatu adalah udara. Udara melahirkan semua benda
dalam alam semesta ini karena suatu proses “pemadatan dan pengeceran”, kalau
udara semakin bertambah maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan
akhirnya batu. Sebaliknya kalau udara itu menjadi encer yang timbul adalah api.
Pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya pasti merupakan kemunduran dibandingkan dengan Anaximandros. Menurut Anaximenes bumi yang berupa meja bundar katanya melayang diatas udara. Demikian pun matahari, bulan dan bintang-bintang. Badan-badan jasad raya itu tidak terbenam dibawah bumi sebagaimana yang dipikirkan Anaximandros tetapi mengelilingi bumi yang datar itu, matahari lenyap pada waktu malam karena tertutup dibelakang bagian-bagian tinggi.
d) Pythagoras (580-500 SM)
Pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya pasti merupakan kemunduran dibandingkan dengan Anaximandros. Menurut Anaximenes bumi yang berupa meja bundar katanya melayang diatas udara. Demikian pun matahari, bulan dan bintang-bintang. Badan-badan jasad raya itu tidak terbenam dibawah bumi sebagaimana yang dipikirkan Anaximandros tetapi mengelilingi bumi yang datar itu, matahari lenyap pada waktu malam karena tertutup dibelakang bagian-bagian tinggi.
d) Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras lahir dipulau Samos
yang termasuk daerah Ionia dalam kota ini Pythagoras mendirikan suatu tarekat
beragama yang sifat-sifatnya akan dibicarakan di bawah ini. Tarekat yang
didirikan Pythagoras bersifat religious, mereka menghomati dewa Apollo.
Menurut kepercayaan Pythagoras manusia asalnya tuhan jiwa itu adalah penjelmaan dari tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa dan dia akan kembali kelangit kedalam lingkungan tuhban bermula, apabila sudah habis dicuci dosanya itu, hidup didunia ini adalah persediaan buat akhirat. Sebab itu semula dari sini dikerjakan hidup untuk hari kemudian. Pythagoras tersebut juga sebagai ahli pikir. Terutama dalam ilmu matematik dan ilmu berhitung. Falsafah pemikirannya banyak diilhami oleh rahasia angka-angka. Dunia angka adalah dunia kepastian dan dunia ini erat hubungannya dengan dunia bentuk. Dari sini dapat dilihat kecakapannya dia dalam matematik mempengaruhi terhadap pemikiran filsafatnya sehingga pada segala keadaan ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan dari unsure angka.
Menurut kepercayaan Pythagoras manusia asalnya tuhan jiwa itu adalah penjelmaan dari tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa dan dia akan kembali kelangit kedalam lingkungan tuhban bermula, apabila sudah habis dicuci dosanya itu, hidup didunia ini adalah persediaan buat akhirat. Sebab itu semula dari sini dikerjakan hidup untuk hari kemudian. Pythagoras tersebut juga sebagai ahli pikir. Terutama dalam ilmu matematik dan ilmu berhitung. Falsafah pemikirannya banyak diilhami oleh rahasia angka-angka. Dunia angka adalah dunia kepastian dan dunia ini erat hubungannya dengan dunia bentuk. Dari sini dapat dilihat kecakapannya dia dalam matematik mempengaruhi terhadap pemikiran filsafatnya sehingga pada segala keadaan ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan dari unsure angka.
e)
Heraklitosn (540-480 SM)
Ia lahir dikota Ephesos diasi
minor, ia mempunyai pendangan yang berbeda dengn filosof-filosof sebelumnya. Ia
menyatakan bahwa asal segala suatu hanyalah satu yakni api.
Ia memandang bahwa api sebagai anasir yang asal pandangannyasemata-mat tidak terikat pada alam luaran, alam besar, seperti pandangan filosof-filosof Miletos. Segala kejadian didunia ini serupa dengan api yang tidak putusnya dengan bergantu-ganti memakan dan menghidupi dirinya sendiri segala permulaan adalah mula dari akhirnya. Segala hidup mula dari pada matinya. Didunia ini tidak ada yang tetap semuanya mengalir. Tidak sulit untuk mengerti apa sebab Heraklitos memilih api. Nyala api senantiasa memakan bahan bakar yang baru dan bahan bakar itu dan berubah menjadi abu dan asap. Oleh karena itu api cocok sekali untuk melambangkan suatu kesatuan dalam perubahan.
Ditulis dalam Filsafat Umum
Ia memandang bahwa api sebagai anasir yang asal pandangannyasemata-mat tidak terikat pada alam luaran, alam besar, seperti pandangan filosof-filosof Miletos. Segala kejadian didunia ini serupa dengan api yang tidak putusnya dengan bergantu-ganti memakan dan menghidupi dirinya sendiri segala permulaan adalah mula dari akhirnya. Segala hidup mula dari pada matinya. Didunia ini tidak ada yang tetap semuanya mengalir. Tidak sulit untuk mengerti apa sebab Heraklitos memilih api. Nyala api senantiasa memakan bahan bakar yang baru dan bahan bakar itu dan berubah menjadi abu dan asap. Oleh karena itu api cocok sekali untuk melambangkan suatu kesatuan dalam perubahan.
Ditulis dalam Filsafat Umum